Dalam sambutannya, Wakil Bupati Rohul H. Indra Gunawan menjelaskan bahwa pelaksanaan Potang Bolimau yang biasa setiap tahun dilaksanakan di tepian sungai batang lubuh, karena dahulunya masjid-masjid berada di tepi sungai,
Indra Gunawan menjelaskan Kegiatan Potang Bolimau ini merupakan tradisi, di daerah lainya memang sebutannya berbeda namun pada hakekatnya adalah sama dalam rangka menjaga tradisi pada saat memasuki bulan Suci Ramadhan.
Oleh karena itu, Ia berharap Tradisi Potang Bolimau ini tradisi budaya yang perlu di lestarikan, kedepannya diharapkan perlu ditingkatkan dan meriah lagi yang kental dengan adat budaya Melayu dan Islami, sehingga bisa menjadi event daerah dan pariwisata.
Maka, tanpa mengurangi nilai-nilai luhur yang ada pada tradisi potang bolimau, untuk tahun ini karena mengingat kurang bersahabatnya cuaca dan terjadinya banjir di Sungai Batang Lubuh saat ini, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
“Maka kita laksanakan di depan masjid Agung Islamic Center Kabupaten Rokan Hulu yang kita banggakan ini, sekaligus memberikan bantuan kepada anak Yatim dan kaum dhuafa dengan harapan untuk meringankan saudara-saudara kita ,” harapnya
Ia juga mengajak kepada seluruh umat muslim yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, mari isi bulan suci Ramadhan 1445 H / 2024 M dengan melaksanakan ibadah puasa disiang hari dan mengisi amalan di malam ramadhan seperti Tarawih, zikir, tadarus AlQuran dengan ikhlas dan mengharapkan ridho dari Allah SWT.
Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang tidak melaksanakan puasa, rumah makan di siang hari agar menghormati dan menghargai saudaranya yang melaksanakan Ibadah puasa,” harapnya
Dikesempatan itu, Wabup juga menyampaikan dan mengingat orang tua agar intens mengawasi anaknya untuk mandi di sungai, Karena sungai dikampung kampung di Rohul saat ini masih ada yang banjir, agar terhindar dari arus banjir dan hanyut, maka orang tua harus lebih waspada, walaupun kita tahu mandi di sungai menyambut bulan puasa merupakan kebiasaan kita sejak jaman dulu, namun kita harus tetap berhati-hati dan waspada mengawasi anak anak kita harapnya.
Untuk diketahui, Bolimau atau dalam bahasa Rokan Hulu Pasir Pengaraian yang dikenal Bulimau merupakan tradisi adat bernuansakan nilai-nilai islami yang masih eksis dipertahankan di Negeri Seribu Suluk.
Bolimau secara hukum islam bukanlah sesuatu yang wajib atau sunat untuk di lakukan, kegiatan ini hanya bersifat tradisi yang dilaksanakan secara rutin turun temurun setiap tahun menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.
Penamaan Bolimau pun mempunyai istilah yang berbeda antara satu tempat atau daerah dengan tempat atau daerah lainnya. ada Bulimau kasai di Kampar, potang mogang di Pekanbaru,
sedangkan di Kabupaten Rokan Hulu saja, sekurang nya ada tiga istilah, belimau saja disebut di Kepenuhan, Belimau Cano di Ujung Batu sementara di Pasi Pengaraian dan sekitar disebut Potang bolimau.
Dalam pelaksanaanya, Bolimau sendiri adalah mengusap kepala di darat atau di sungai sambil mandi dengan air limau diiringi dengan kata-kata pujian dan sholawat.
Sementara, air limau itu sendiri adalah, air yang terdiri dari berbagai macam jeruk di campur dengan dedaunan harum, seperti arai pinang, serai wangi, daun pandan wangi dan daun harum lainnya dan ada yang menyebut dengan bunga Rampai.\
Air limau atau air jeruk ini, adalah, sebagai lambang untuk membersihkan diri untuk memasuki bulan yang suci, karena pada waktu itu belum adanya sampo dan sabun serta wewangian seperti sekarang ini.
Momen potang Bolimau yang dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan puasa atau Ramadhan pada prinsipnya tidak hanya membersihkan diri melainkan juga lingkungan masjid dan sekitarnya yang akan di pakai untuk beribadah di malam hari.
Untuk itu, perlunya dijaga nilai-nilai tradisi potang bolimau ini, jangan sampai tergerus oleh perkembangan zaman dan kedepan perlu di kemas untuk di jadikan sebagai event wisata daerah.
Galery Foto, Advectorial