ROKAN HULU- Pakarnewriau - Ratusan Warga Desa Kasang Padang dan Bonai Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu, mengeluh terkait akses jalan keluar dari sebrang Very Perusahan PT Pertamina maupun Perusahaan PT Andika.
"Keluhan Ratusan Warga, karena Tiga bulan lamanya, pihak perusahaan tersebut tidak memberikan izin Warga untuk menumpang melalui penyebrangan," tutur tutur salah Seorang Kepala Dusun Kotlin Nainggolan kepada Jurnalis Efriadi Situmorang, Senin (13/11/2023) Malam
Masih Kadus 2 gambangan Kotlin Nainggolan, Jembatan Sebrang Jurong, merupakan akses Masyarakat Desa Bonai dan Kasang Padang, baik untuk kebutuhan logistik Masyarakat maupun hasil seperti Buah Kelapa Sawit, Sayur dan Tanaman lainnya.
"Sekitar Tiga Bulan peristiwa ini, alasan Perusahaan Seling putus, setelah diperbaiki malah muncul alasan lain, seperti landasan atau Dermaga Bolong dan bocor, sehingga tidak layak transport," sebut Nainggolan.
"Ada oknum-oknum perusahaan yang menghalangi akses itu digunakan Masyarakat, hal ini dibuktikan sesuai rekaman," ungkap Kotlin.
Dampaknya, akses tersebut, Harga Sembako naik, sedangkan harga Buah Kelapa Sawit anjlok, bahan paling ngerinya lagi, sudah sempat membusuk tidak berguna atau tidak laku untuk dijual.
"Padahal, Warga sudah menyampaikan keluhan tersebut kepada Camat, Kapolsek, Pemerintah Desa, tapi sama sekali belum ada respon, bahkan sudah dikomunikasikan dengan Anggota DPRD, tapi hanya memberikan harapan," ucapnya.
"Kalau naik Pompong, Masyarakat harus membayar penyebrangan Rp 50 Ribu, kalau untuk Buah Kelapa Sawit 1 Mobil Rp 500 Ribu," sebutnya
"Begitu juga Kapal Veri miliki perusahaan PT Andika, Warga tidak diizinkan menumpang, padahal sebelumnya, warga bisa menumpang, tapi saat ini dilarang tidak tau apa alasannya," curhat Warga.
"Baru-baru ini Warga melakukan aksi unjuk rasa di Sungai Very, Ratusan Warga bersama Emak-emak menyampaikan kepada Perusahaan Pertamina Jurong, tetapi tidak direspon sama sekali," tuturnya lagi.
Masih dalam soal yang sama, salah Seorang Warga Dusun 1 Jurong Desa Bonai, Miharwan Adetya Utama, menyampaikan keluhan Warga juga tentang mengenai kekejaman pihak perusahaan.
"Pernah kami melakukan mediasi dengan Kepala Desa Bonai, tapi tidak ada respon juga," katanya.
Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK MH melalui Kapolsek Bonaidarussalam Ipda Romy Yendri SH MH, pihaknya sudah melakukan monitor atas persoalan tersebut serta sudah melakukan koordinasi.
"Sudah Monitor ini dan kami sudah koordinasikan dengan yang terkait," pungkasnya.