PakarNewsRiau.Com-ROKAN HULU- Tim Asistensi dan Supervisi Mabes Polri dalam penanganan Kebakaran Lahan Hutan (Karhutla) Tahun 2023 di Desa Pemandang Kecamatan Rokan IV Koto, Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 11.30 Wib
Tim Asistensi dan Supervisi dipimpin Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi SH SIK M Si beserta rombongan Dir PamObvit Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Pol Suhendri SH SIK, Karo Ops Polda Riau Kombes Pol R Kasero Manggolo, MH MS i, Analisis Kebijakan Madya KorBrimob Polri Kombes Pol Yudo Nugroho Sugianto SIK, Kabag Ada biro Logistik Polda Riau AKBP Eko Wimpiyanto, SIK.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Rohul AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH, Bupati Rohul H Sukiman, Dandim 0313 Kampar diwakili Kapten Inf Roni Paslah, Wakil Bupati (Wabup) Rohul H Indra Gunawan, Waka Polres Kompol Erol Ronny Risambessy SIK.
Sementara itu, Peserta Apel, 1 Pleton TNI, 5 Pleton Polri, 1 Pleton Gakkum, 1 Pleton BNPB, 1 Pleton Sat Pol PP, 1 Pleton Damkar, 1 Pleton MPA, 1 Pleton Damkar PT SAI dan lainnya.
Terpantau, Tim Asistensi dan Supervisi dipimpin Asops Kapolri beserta rombongan tiba di desa Tanjung Medan dengan menggunakan Helikopter dalam rangka Apel Gelar Pasukan Asistensi dan Supervisi Mabes Polri dalam penanganan Karhutla digelar di Lapangan Bola Kaki Desa Pemandang Kecamatan Rokan IV Koto.
Ketika itu, Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi, langsung melakukan pengecekan kesiapan Personil Siaga Karhutla.
Kemudian, memberikan arahan sehubungan dengan antisipasi Karhutla di Kabupaten Rohul, khusus di Kecamatan Rokan IV Koto, dilanjutkan pengecekan peralatan kelengkapan penanganan Karhutla.
Dalam kesempatan itu, arahan Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi SH SIK M Si, dirinya berharap bagaimana ke depan untuk Karhutla tidak ada lagi di sini.
"Semua kata kuncinya adalah Keterpaduan, kita juga saling menolong satu dengan yang lain," katanya
" Hal itu sudah kita buktikan dalam penanganan Karhutla selama ini membuahkan hasil dan hasil yang bisa kita sampaikan disini bahwa persoalan asap menjadi stempel untuk Provinsi Riau selama ini," papar Eks Kapolda Riau ini.
Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi, yakin bahwa ke depan secara bersama-sama bisa mengelola ini melalui keterpaduan. " Yang tidak kalah pentingnya bahwa karhutla itu ada kata kuncinya dalam penanganan Karhutla adalah ketika Api masih kecil padamkan," tegasnya.
"Babinsa, Bhabinkamtibmas, MPA dan semuanya Siaga merekalah yang kemudian menjadi orang-orang yang pertama memadamkan," pintanya
"Untuk itu kita mesti harus terus melihat dan memperhatikan mereka bahwa penentu dari kita semuanya tentu tidak bisa lepas dari peran Kepala Desa, Perangkat Desa," ujarnya
"Agar mereka terus digandeng biar tetap semangat dalam penanganan Karhutla, karena merekalah yang lebih dekat dan lebih awal, maka padamkan lah Api itu secepatnya, apabila Api itu semakin membesar akan menyulitkan Kita semuanya," terangnya.
Masih, Asops Kapolri menjelaskan, hal yang paling penting untuk itu Kapolres Rohul dan Jajarannya, Karo Ops dan Jajaran Polda Riau. "Tolong terus bisa mensinergikan kekuatan - kekuatan ini, agar kemudian kita bisa memastikan bahwa sistem kita untuk memadamkan Api ketika masih keci itu bisa berjalan," lanjutnya.
"Oleh karena itu karena ini adalah orang kumpulan sistem harus dipelihara kita harus memberikan perhatian yang memadai, agar kemudian saudara-saudara kita yang menangani Karhutla itu lebih semangat dan itu harus kita padukan kembali karena kalau kebakaran terjadi dilahan yang cukup luas harus banyak orang dikerahkan untuk memadamkan dan mengendalikan Api tersebut," urainya.
Irjen Pol Agung Setya Iman Effendi, berpesan kepada rekan rekan BPBD untuk tampil dan memiliki pengalaman untuk mengendalikan dan mengelola teman-teman dari TNI Polri dan yang lainnya.
"Mengapa demikian Undang-undangnya memang mengatur begitu, ketika susah dinyatakan darurat bencana, maka BPBD yang di depan ketika belum dinyatakan darurat kita semua turun Tangan, kemudian undang-undang bencana mengaturnya seperti itu," tuturnya
"Kami juga berharap bahwa pengelolaan bencana ini harus efisien karena kita memiliki keterbatasan kalau pemadaman bisa efisien Biaya pemadaman Api tersebut tidak mahal, karena kalau pemadaman memakai water booming sama biayanya dengan menggunakan Air Aqua. Biaya pemerintah baik pusat, daerah, desa dan swasta tidak ada yang Unlimited tetapi ada keterbatasan biaya dalam penangan Karhutla," ungkapnya
Asops Kapolri berterimakasih kepada Perangkat Desa Pemandang dan MPAnya juga ada yang artinya sudah dibina dengan baik terus dipelihara. "Mari kita bangun hubungan kekerabatan agar semua permasalahan disini bisa diselesaikan," katanya
"Masalah api sudah ada Masyarakat Peduli Apinya, masalah Kamtibmas sudah ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan masalah pemerintahan sudah ada kades dan perangkatnya, Semoga apa yang kita cita-citakan semuanya bisa terwujud demi kehidupan masyarakat lebih maju dan makmur," pungkasnya mengakhiri.
Tampak, sekitar pukul 14.00 Wib, Asops Kapolri beserta rombongan berangkat menuju Pekanbaru, selama giat berlangsung situasi aman dan Kondusif.
Terlihat juga hadir dalam kesempatan itu, para Kabag, Kasi dan Kadis Pemkab Rohul, PJU Polres Rohul, Kapolsek Jajaran di Lingkungan Polres Rohul, Camat Rokan IV Koto Alfarid Toha ST, Kades Pemandang Nico Afriza, Kades Tanjung Medan Defi Delfi, Ninik mamak Desa Pemandang, para Tokoh di Desa Pemandang dan lainnya
(Humas Polres Rohul)
Sumber : RED